• atas1
  • atas2
  • header4
  • bulat
  • SMPK
  • prestasi

Selamat Datang di SMPK Kesuma Mataram : Disiplin - Jujur - Terampil - Mandiri. Mari sukseskan implementasi Kurikulum Merdeka

Pencarian

Login Member

Username:
Password :

Kontak Kami


SMP KATOLIK KESUMA MATARAM

NPSN : 50204458

Jalan Pejanggik No.113 Telp.0370-632217 Mataram, Nusa Tenggara Barat


smpk_kesuma_mataram@yahoo.co.id

TLP : 0370-632217


          

Banner

Jajak Pendapat

No Poles setup.

Statistik


Total Hits : 238265
Pengunjung : 92687
Hari ini : 3
Hits hari ini : 3
Member Online : 4
IP : 44.222.134.250
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

Belajar Dari Rumah




Pandemi corona Covid-19 yang menyerang seluruh dunia membawa dampak yang sangat besar di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Pandemi ini membuat peserta didik harus belajar di rumah.  Demikian juga peserta didik di SMPK Kesuma Mataram. Sejak Senin (16/3), sekitar 350-an peserta didik yang biasanya ramai memenuhi halaman sekolah, ruang kelas, laboratorium, kini harus belajar di rumah dengan bimbingan Bapak, Ibu guru melalui pembelajaran DARING/Online dan bantuan kepengawasan para orang tua di rumah. 

Di SMPK Kesuma Mataram, sejak Dinas Pendidikan Kota Mataram mengeluarkan kebijakan belajar rumah, langsung mengambil upaya agar proses belajar tidak kosong. “Bapak, ibu guru dipersilahkan memberikan materi belajar ataupun tugas kepada siswa lewat WA grup kelas dan penggunaan google classroom”, demikian ajakan Ibu V. Eka Rismawati, S.Pd, selaku koordinator kurikulum SMPK Kesuma. Selanjutnya beberapa langkah diambil antara lain menghimbau peserta didik untuk lebih mandiri, berperan aktif belajar dalam kondisi seperti ini, serta mengintesifkan komunikasi dengan orang tua peserta didik lewat telpon ataupun WA.

Pembelajaran ini juga tak lepas dari kendala, dari sisi Bapak, ibu guru juga banyak ditemui kendala. Para guru harus merubah materi yang sudah disiapkan dalam bentuk tata muka, harus diubah menjadi bentuk Daring, menyiapkan pengelolaan kelas dalam dengan pemanfaatan Google Classroom, serta meramu sedemikian rupa sehingga pembelajaran tidak hanya dalama bentuk penugasan, tetapi juga ada materi dan penerapan yang bisa dilakukan di rumah. Berikut pengalaman dari beberapa bapak/ibu guru dan peserta didik yang berhasil dihubungi lewat WA.

 

Ibu Ni Kadek Mulyawati, S.Pd

 “Pembelajaran dari rumah ini ya memang bagus, artinya walaupun tidak sekolah masih tetap bisa belajar dari rumah”, ungkap Ibu Ni Kadek Mulyawati, S.Pd.

menurut guru mata pelajaran IPA ini, pembelajaran dari rumah memiliki kelemahan karena pembelajaran dari rumah ini bersifat virtual, jadi tidak semua anak bisa melakukan sesuai dengn harapkan, termasuk pengoperasian aplikasi dan juga kemauan belajar, apakah mereka sungguh atau tidak, ada juga anak yang terkendala dengan kuota, sehingga ada beberapa anak yg mengumpulkan tugas tidak tepat waktu  bahkan ada yang tidak mengumpulkan tugas sama sekali.

 

Bapak Valentino Beny Lelangrian, S.Pd

Hal senada juga disampaikan Bapak Valentino Beny Lelangrian, S.Pd. Saat dihubungi via WA. Pak Tino, begitu beliau biasa disapa, menyatakan bahwa sebagai guru, belajar Online sangat praktis dan mudah, hanya perlu waktu untuk mempersiapkan bahan ajar sesuai dengan materi ke dalam bentuk online.

 

Ibu Ni Luh Putu Susi Sugita, S.Pd

Ibu yang akrab di panggil Bu Putu ini mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Menurutnya dengan metode belajar dari rumah ini, walaupun tidak bisa bertatap muka langsung, antusiasme anak-anak untuk belajar masih tinggi, hal ini terbukti dengan anak-anak yang bertanya serta megerjakan tugas yang ia berikan dengan memanfaatkan google classroom. Namun duka juga ia rasakan yaitu tidak bisanya berkomunikasi langsung dengan anak-anak melalui tatap muka seperti dikelas.

 

Cristine Wijaya ( kelas 9A )

Cristine Wijaya, siswi kelas 9 program bilingual ini membagikan pengalamannya, “Belajar dirumah sangat melatih kedisiplinan siswa untuk mengatur waktu. Belajar dirumah juga lebih bisa konsentrasi dan serius dalam menangkap materi. Demikian ungkap.

Sedangkan menurutnya, ada juga duka yang dialaminya, ia tidak bisa bertemu teman-teman seperti biasanya, tidak dapat uang jajan, tidak bisa jajan di depan sekolah yang jadi tempat favoritnya, demikian ungkapnya.

 

Michaela Nathania Sulistyo ( kelas 8D )

Michelle, demikian biasa ia disapa teman-temannya, mengatakan bahwa dengan adanya ketentuan belajar dari rumah maka ia bisa menghabiskan waktu bersama keluarga serta turut serta mencegah penyebaran covid 19 dengan tidak keluar rumah. Namun menurutnya ada juga dukanya, “Saya tidak bisa berjumpa dengan teman-teman di sekolah”, ungkapnya.

 

Dionisius Salvatoris Jala Setyo ( kelas 7C )

Sedangkan menurut Dionisius, siswa kelas 7C, saat di hubungi melalui WA, mengatakan bahwa “belajar dari rumah membuat ia bisa belajar sendiri/mandiri, mendapatkan soal melalui media digital, lebih santai”, tegasnya. Kendala yang ia rasakan yaitu saat ada kesulitan bingung menanyakan, harus chat bapak,/ibu guru, cepat habis kuota, memori HP full, bosen tidak ada orang tua, sering diomelin orang tua karena lambat kerjain tugas dan yang pastinya ia sangat rindu belajar kembali di sekolah, demikian ungkapnya.

 Demikian beberapa pengalaman bapak. Ibu guru dan peserta didik SMPK Kesuma Mataram dalam melakukan proses belajar dari rumah. Menjadi harapan kita bersama, semoga pademi Covid-19 ini cepat berlalu, sehingga proses belajar mengajar dapat kembali normal seperti sedia kala.

Tetap semangat belajar…

.

Stay home, stay healthy….and stay study….




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :




Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :

Nama :

E-mail :

Komentar :

          

Kode :


 

Komentar :


   Kembali ke Atas